Persiapan ‘engagement day’ dengan calon klien atau korporatmu

Brilyandika Andhana
5 min readMay 10, 2021

Perkenalkan namaku fiksi rumahku belakang bukit algoritma, harini aku akan bercerita tentang pengalamanku saat melamar pekerjaan. Itu semua diawali ketika aku ke kelurahan mengantarkan temanku saat mengurus E-KTPnya yang hilang. Namun pengurus disana sedang sibuk menangani masalah yang cukup signifikan yaitu cocokin pola warna bola di Zuma.

Karena terlalu lama dan pengurus tersebut tidak menggunakan cheat engine akhirnya aku tinggalkan temanku ke percetakan untuk cetak CV dan membeli map. Kegiatan seperti ini mengingatkan ku saat daftar sbmptn di universitas bikini bottom, udah antri cetak dokumen baru sadar jika foto waifuku yang terpampang nyata disana apalah daya karena tidak bisa diganti. #ASUdahlah

Sebelum persiapan menuju calon korporat yang aku tempati, aku melakukan semacam ritual bernama gladi resik ‘engagement day’ untuk calon korporat.

Agar besoknya siap meet n greet dengan HRD. Oh iya btw aku melamar di salah satu startup big data yang bekerjasama dengan elit global dengan warna plat “ #FF0000” di bagian tukang ketik code. Alasan aku bekerja kantor adalah beberapa bulan lalu aku sempat dituduh babi ngepet oleh tetanggaku padahal aku seorang UI designer remote di PT.Mencari Cinta Sejati. Tak hanya itu rasa insecure pun menghantui diriku. Ya bagaimana tidak gemetar, melihat beberapa my fellas jadi PNS. Sebab dulu pernah cita cita join jadi PNS, iya PNS Pegawai Nagita Slavina.

Walau tak punya background atau wallpaper percodingan, aku coba libas aja. Karena stigma para calon mertua dan tetangga lebih tahu dan suka tukang ketik code daripada designer. Itu kenapa aku menjadi bonek (melakukan hal dengan bondo nekat) melamar di bagian tukang ketik code, yang mana atleast calon mertua udah tahu pekerjaan tersebut.

Oke hari meet n greet pun tiba,

Ketika CV ku dipandang, keringet dingin becucuran rasa ingin menyetel lagu di spotify stonk. Lagu tersebut berjudul janda baru yang pernah dibawakan Alm. Didi Kempot. Deg deg an dek deg deg an dek lirik itu yang terngiang-ngiang di telingaku.

Sesi QnA pun dimulai,

Mas, kenapa CVnya seperti ini? tutur kata halus masuk dengan sopan di telingaku. Lagu janda baru pun ke pause. Lirikan mata bu hrd menjadi tajam “Kenapa fotonya beda jauh banget mas?”. Aku pun hanya bisa menjawab, iya bu karena hanya itu foto yang ada di file saya.

“Masak aku harus cerita dari tiga foto yang terbaik hanya satu itu pun diambil dari foto profil tinder, yang lain nya Jihyo twice”. -batinku.

Sejenak terdiam, kemudian romansa dialektika yang hangat pun tiba, lempar bacot antara hrd dan aku pun dimulai. Dari aku menjelaskan skill terbaikku buat shitpost, pengalaman jadi panitia di acara vtube hingga membuat portofolio buku karangan ku yang berjudul analisis penjualan di toko maimunah dengan metode TOPSIS.

Singkat cerita sesi interview selesai, kalian pun bisa menebak hasilnya. Ya aku diterima, diterima untuk kembali ke rumah dan tidak boleh kembali ke calon kantor yang aku tempati :(

Berdasarkan cerpen di atas dengan judul “Akan Aku Lamar Kau Duhai Calonku” (aseqq kayak soal di SD aja) hamba akan beri tips untuk kalian yang ingin melamar pekerjaan, tips ini juga dari temen hamba yang pernah dianggap anggota ormas jepang atau wibu oleh sirkelnya. Oh iya disclamer duls, ngelamar kerjaan disini tidak hanya untuk kantor bisa juga untuk para freelancer loh. Terkadang calon klien juga butuh beberapa sesajen yang kita akan bahas

Jadi apa saja yang harus disiapkan?

CV lebih dari cukup? ndogmu

Mau lamar kerjaan kadang cuma modal CV aja kurang hey. Itu pun kalau CVnya jelas wkwkw. Syarat utama melamar kerja adalah berakal bro, ya minimal bisa berfikir dengan baik dan bertanya tidak absrud. Terkadang ada aja pertanyaan diawali salam atheis dengan huruf “p” untuk minta pekerjaan yang minus logic, udah ga pake kenalan minta gaji 10jt kerja 2 jam santuy bisa dengan rebahan. Kalau maksa ada pekerjaan haram tahu sendiri kan? wkwkw. Udah kalau masih absrud jual aja otakmu di rumah makan padang. eh canda heheh

Sadar diri kalau perlu upgrade diri

Ya selain berakal ada lagi yaitu sadar diri, jangan sampai kamu membuai indah di depan hrd atau calon klien mu dengan kata kata yang berujung PHP. Sadar diri tentang kemampuanmu, ukur dari apa yang kamu bisa kerjakan. Ga masalah kalau kamu hanya bisa bahasa pemrograman A misal, atau framework A. Gada yang salah kok semua ada pasarnya sendiri-sendiri. Tapi kalau kamu ingin upgrade diri itu lebih keren, ya mulai dari ikut bimble onlen sesuai minatmu, dengerin podcast di stafaband eh maksud hamba spotify. Ga punya fulus? ada Youtube hei santai. Broadcast Yourself slogan dari youtube jadi cari channel yang berfaedah.

Mental dan attitude

Wooo jangan salah bahkan ini bisa lebih penting daripada CV, baik itu orang asing atau ordal sekali pun ketika melihat elemen baik ini terpancar di jiwamu, klepek klepek boss. Minimal jika tidak bisa gud luking atau melakukan perawatan pada body and soul kalau kata mas pam dilagunya. Tunjukin mental dan attitudemu dengan baik. Caranya bagaimana? contoh kalian pas ngirim email jangan lupa salam dan ucapan terima kasih jangan satu huruf kemudian lampirkan CV. Kamu mau ngapain?

Pengalaman dan kontribusimu

Walau nolep jangan sampai dianggap ansos, coba lah ikut seminar,workshop atau kontribusi lewat dumay banyak project opensource ataupun jamming-jamming onlen gitu. Kamu akan tahu impactnya karena effortmu akan dibayar dengan kejutan yang tak terduga salah satunya adalah pertemuan menjaring ordal. Kalau kamu bilang ordal itu sebuah wangsit tak terduga itu salah. Karena lewat pengalaman dan kontribusi lah mereka ada. Skill komunikasimu akan diuji layaknya manuver melakukan pergerakan sampai dapat ordal.

Portofolio itu juga penting

Iya anggap saja ini sebuah amunisi dari sesi lamaran kamu dan calon korporatmu. Di sana kamu bukan sedang duduk duduk manis seperti dihajatan. Melainkan kamu berperang salah satu senjatamu adalah portofolio yaitu untuk pembuktian bahwa sebenarnya kamu bisa luluhkan calon HRD ato klien melalui hasil karya yang telah kamu buat. Oh iya portofolio ngga harus melulu sebuah aplikasi atau design yang kamu buat. Tulisan seperti artikel dan jurnal juga bisa dikatakan portofolio. Kenapa bisa dikatakan seperti itu, beberapa HRD ato calon klien suka di stimulasi oleh proses kerjamu mereka akan menyimpulkan bagaimana cara kamu memahami sesuatu lewat tulisan (aseqq).

Hmmm kesimpulan untuk si fulan,

Menurutmu beberapa sesajen diatas ini ribet? anggap saja kamu niat mempersunting calon pekerjaan yang halal. Yang nantinya ketika ikut seleksi lowongan calon mantu kamu dah siapp hahaha.

Tapi udah nyoba sesajen diatas cari wangsit sana sini tapi belum dapet kerjaan yang stabil? santai setiap orang beda proses untuk melewati lintas waktu, tetap mencoba produktif dan bersyukur.

Loh ga dapet kerjaan kok bersyukur? ya siapa tahu emang bukan waktunya? malahan kamu disuruh banyak belajar ilmu atau melihat sisi lain dari pengalaman para budak korporat bahkan kamu dapat sesuatu hal yang mereka tidak dapatkan juga di tempat kerjanya kadang kita juga lupa untuk bersyukur. Udah ga usah adu nasib percayakan semesta dan sang maha (tuhan yang engkau percayai) akan beri kejutan terbaik untukmu jadi tetap lakukan yang terbaik menurutmu. semoga bacotan ini bermanfaat macam wejangan mbah mbah dulu.

Sekian terima kasih!

--

--