Kalau mau eksplorasi desain pikir UXnya juga ga?

Brilyandika Andhana
4 min readJul 1, 2021

Disclamer: ini hanya opini pribadi saya ya gess..

Loh ya mana saya tahu, kok tanya saya canda wkwkw, oke kali ini saya akan coba sharing sebenarnya tulisan mau saya upload udah lama tapi berhubung perlu riset lagi dan lain lain ya jadi mundur terus, Nah tulisan ini agak senggol dikit ke dribbleable ya, tapi ga sampe di senggol bacok kok. Banyak beberapa bulan lalu sliweran desainnya dribbbleable banget sih kak? ya kalimat itu terlontar beberapa orang dan saya sering dengar, pro kontra jelas ada. saya pihak mana? tengah dong. kenapa? nanti saya jelaskan.

Jadi dribbbleable itu bagus atau tidak?

jawaban dari pertanyaan itu adalah bagus karena tujuan dari dribbble sebenarnya emang showcase, emang kita harus dalemi dulu konteks dan lainnya. jadi ga bisa satu pandang sisi doang.

Tapi kan bagus kalau tidak berfungsi alias ga bisa dicoding sama aja?

lololo kata siapa? referensinya saja yang kurang luas buktinya banyak kok aplikasi atau web yang sudah mengarah desain dribbbleable oke hamba kasih contoh. Stripe salah satunya, kalau diluar sudah banyak emang gaya seperti ini, balik lagi ke pengalaman devnya. dan sekarang banyak teknologi yang mendukung.

https://stripe.com/

Oke balik ke konteks awal, jadi kalau ingin eksplorasi desain di dribbble haruskah memikirkan UX? kalau ini tergantung tujuan kamu, UI saja ya sah sah aja. itu hak kamu juga. mikirkan UXnya juga lebih bagus. yang penting fundametal UI/UX sendiri harus kuat itu saran sih.

Maksudnya mas?

Banyak beberapa user dribbble yang maaf asal upload karya (dulu saya juga gitu) sebenarnya juga ga ada masalah sah sah saja wkwkw hak mereka. toh ini showcase pasti ada pasar sendiri sendiri, namun balik lagi terkadang mereka melupakan fundamental UI terutama seperti ukuran font,terus grid dan sebagainya saya sarankan untuk belajar di webnya mas dwinawan https://dwinawan.com/learn.html saya sampai sekarang juga belajar. karena hakikatnya manusia juga belajar. Balik lagi fundamental sangatlah penting semua bidang juga pasti gitu.

Bagaimana cara saya meriset atau eksplorasi desain di dribbble?

  1. Yang pertama saya lakukan adalah memilih aplikasi apa yang ingin diredesign atau buat KWnya.
  2. Saya cari referensi di dribbble dan aplikasi yang sudah live bisa dari bawaan mobile atau download juga bisa. Nah disitu saya memikirkan UXnya juga karena ada aplikasi yang sudah live jadi lebih mudah dalam hal eksplorasi tadi dengan kata lain jika ada pertanyaan “bisa di coding ga” jawabannya bisa ketebak.
  3. Mengelola aset seperti warna, font yang digunakan, icon serta kawan kawannya.
  4. Jika dalam proses wireframe kamu menemukan layout yang sama, tidak perlu khawatir bisa saja emang pattern terapik atau secara UX emang bagus. jadi ga perlu takut toh nanti kamu bisa ubah lagi dengan warna yang beda atau urutan tata letak.
karya hamba

Ini contoh karya saya, kalau bisa dikatakan mirip beberapa karya yang ada dribbble saya akui iya, selain itu juga saya sudah melihat banyak apps yang juga sama seperti layout saya bikin contoh google files atau bawaan file manager dari hp saya. Kalau dibedah mengapa menggunakan kolom search banyak padahal icon search juga cukup terus tidak banyak menu cukup tombol plus dipojok kanan bawah. hal hal seperti itu bisa kita bedah oke saya jawab satu persatu ya.

Mari kita bedah

Kolom search saya sengaja buat seperti itu karena lebih memudahkan ketika melakukan pencarian, jika menggunakan icon saya user akan sulit menemukan walau itu juga diatas sebelah kanan. Bukti bisa dilihat pada gambar dibawah, jadi kita bisa memikirkan UXnya juga. Oh iya ux untuk android dan ios juga beda. jadi riset dan perhatikan lagi.Dan untuk tombol plus dibawah karena posisi tangan kita lebih dekat dan mudah menjangkau.

https://productcoalition.com/mobile-app-heatmaps-b28664090c41?gi=2b9d90528c92

Contoh kedua, mari kita bedah

https://dribbble.com/shots/15895049-Medica-Apps-Concept

Kali ini saya eksplore aplikasi tentang kesehatan, mencari doktor dulu ketika saya share saya mendapatkan feedback oleh teman maya saya tentang vidcall yang ada field chatnya. dan saya menjawab saya melihat aplikasi livenya seperti google meet dan zoom contohnya mereka adaptasi pattern seperti itu dan untuk user yang mengalami Spoonerisme juga mempermudah mereka.

Kesimpulan

Jadi kembali lagi tergantung tujuan kamu eksplorasi UI dengan UX atau UI saja. tidak ada yang salah. tidak usah bingung UI dulu atau UX dulu. Itu juga tergantung tujuanmu. menurut saya sudah banyak teori dan metode yang dapat dipelajari serta di praktikan.

Oke mungkin seperti itu share kali ini semoga bermanfaat saya juga masih banyak belajar disini.

--

--